sejarah asal usul suku betawi

Senin, 07 November 2016

SEJARAH ASAL USUL SUKU BETAWI

Ada tiga pendapat yang menjelaskan tentang sejarah suku Betawi, yaitu :

1. Pendapat pertama

Pendapat pertama mengatakan bahwa Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Sehingga etnis betawi disebut sebagai pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa.

2. Pendapat kedua
Pendapat kedua menurut sejarawan Sagiman MD etnis Betawi telah mendiami Jakarta dan sekitarnya sejak zaman batu baru atau pada zaman Neoliticum. Ia berpendapat bahwa penduduk asli Betawi adalah penduduk Nusa Jawa sebagaimana orang Sunda, Jawa, dan Madura.
Pendapat tersebut juga dipertegas dengan Uka Tjandarasasmita yang mengeluarkan monografinya "Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran (1977)". Dalam monografinya mengungkapkan bahwa Penduduk Asli Jakarta telah ada pada sekitar tahun 3500 – 3000 SM.

3. Pendapat ketiga

Lance Castles yang pernah melakukan penelitian tentang Penduduk Jakarta dimana Jurnal Penelitiannya diterbitkan tahun 1967 oleh Cornell University yang mengatakan bahwa secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis yang ada di Indonesia (Sunda, Melayu, Jawa, Bali, Bugis, Makassar,dan Ambon) maupun dari luar seperti Arab, India, Tionghoa dan Eropa.

Penelitian yang dilakukan Lance Castles tersebut menitik beratkan pada empat sketsa sejarah yaitu:
  1. Daghregister, yaitu catatan harian tahun 1673 yang dibuat Belanda yang berdiam di dalam kota benteng Batavia.
  2. Catatan Thomas Stanford Raffles dalam History of Java pada tahun 1815.
  3. Catatan penduduk pada Encyclopaedia van Nederlandsch Indie tahun 1893
  4. Sensus penduduk yang dibuat pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1930.

  • Etimologi Betawi
Menurut para ahli dan sejarahwan asal mula kata Betawi mengacu pada pendapat berikut:

  • 1. Pitawi (bahasa Melayu Polynesia Purba) yang artinya larangan. Perkataan ini mengacu pada komplek bangunan yang dihormati di Batu Jaya. Sejarahwan Ridwan Saidi mengaitkan bahwa Kompleks Bangunan di Batu Jaya, Karawang merupakan sebuah Kota Suci yang tertutup, sementara Karawang, merupakan Kota yang terbuka.

  • 2. Betawi (Bahasa Melayu Brunei) di mana kata "Betawi" digunakan untuk menyebut giwang. Nama ini mengacu pada ekskavasi di Babelan, Kabupaten Bekasi, yang banyak ditemukan giwang dari abad ke-11 M.

  • 3. Flora guling Betawi (cassia glauca), famili papilionaceae yang merupakan jenis tanaman perdu yang kayunya bulat seperti guling dan mudah diraut serta kokoh. Dahulu kala jenis batang pohon Betawi banyak digunakan untuk pembuatan gagang senjata keris atau gagang pisau.

Kemungkinan nama Betawi yang berasal dari jenis tanaman pepohonan ada kemungkinan benar. Menurut Sejarahwan Ridwan Saidi Pasalnya, beberapa nama jenis flora selama ini memang digunakan pada pemberian nama tempat atau daerah yang ada di Jakarta, seperti Gambir, Krekot, Bintaro, Grogol dan banyak lagi. "Seperti Kecamatan Makasar, nama ini tak ada hubungannya dengan orang Makassar, melainkan diambil dari jenis rerumputan"

Sehinga Kata "Betawi" bukanlah berasal dari kata "Batavia" (nama lama kota Jakarta pada masa Hindia Belanda), dikarenakan nama Batavia lebih merujuk kepada wilayah asal nenek moyang orang Belanda.

Sejarah Komputer dan Perkembangannya

Rabu, 02 November 2016

Sejarah Komputer dan Perkembangannya

Sejarah komputer 
terus mengalami perkembangan dari generasi ke generasi. Kami akan membahas sejarah itu secara singkat namun lengkap disini. Komputer,tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan perangkat yang satu ini. Dari pertama kali dibuat, komputer telah mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. Kini komputer bukan sekadar untuk olah kata dan data, komputer telah menjadi barang yang "serba bisa". Kita bermain game, mendengar musik, membuat animasi dan film, menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan lain-lain, semuanya dapat diselesaikan dengan komputer. Sistem komputer di kassa supermarket yang dapat membaca kode barang belanjaan, pusat telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia, semuanya menggunakan komputer. Agar tidak ketinggalan, maka kita harus mempelajari komputer sedini mungkin.
Tahukah Anda kapan komputer pertama kali dibuat? Dan bagaimana sejarah perkembangannya hingga menjadi komputer secanggih sekarang ini? Nah, pada kesempatan ini kami akan mengajak Anda untuk menengok kebelakang mengetahui bagaimana komputer pertama kali memulai sejarahnya. Kita akan sama-sama melihat komputer berevolusi mengikuti perkembangan zaman hingga mencapai bentuknya seperti sekarang ini, selamat membaca.

  • Sejarah Komputer Generasi I - V

Asal-usul sejarah perkembangan komputer tak dapat lepas dari kebutuhan manusia untuk dapat mengetahui berapa hasil dari suatu perhitungan, mulai dari perhitungan yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Agar dapat memperoleh suatu informasi dengan tepat dan cepat, manusia selalu berusaha mencari dan menemukan suatu alat bantu hitung dan pengolah data yang lebih baik. Pada mulanya seluruh alat bantu hitung digerakkan secara manual dengan tenaga manusia (Periode Manual Tahun 1000 SM - 1641 M), kemudian alat bantu hitung berkembang menggunakan tenaga penggerak mekanik menggunakan roda bergigi yang digerakkan tangan (Periode Mekanis 1642-1885). Pada perkembangan selanjutnya, alat bantu hitung, mesin mekaniknya mulai menggunakan tenaga listrik (Periode Elektromekanis 1886 - 1945), dan pada perkembangan terakhir menggunakan sirkuit elektronik (Periode Elektronik 1946 - sekarang).

Pada Periode Elektronik inilah kita mulai memasuki generasi komputer. Berikut ini penjelasan masing-masing dari generasi komputer tersebut:

  • Komputer Generasi I

Sejarah komputer generasi pertama mulai hadir pada tahun 1946 - 1956, beberapa ciri utama dari generasi ini di antaranya:
  • Menggunakan tabung hampa udara (vacuum tubes)sebagai sirkuitnya.
  • Ukuran fisik komputer besar sehingga memerlukan ruangan yang luas serta memakai daya listrik yang besar.
  • Memiliki media penyimpanan luar berupa magnetik tape atau magnetik drum.
  • Hanya dapat dikendalikan oleh bahasa mesin (machine language) 
Adapun contoh komputer generasi pertama ini di antaranya:

ENIAC (Electronik Numerical Integrator and Computer)

ENIAC sejarah komputer
ENIAC (Electronik Numerical Integrator and Computer) yang dikembangkan tahun 1946 oleh John W. Mauchly dan J. Presper Eckert dari Universitas Pennsylvania merupakan First General Purpose Electronic Computer.

UNIVAC (Universal Automatic Computer)

UNIVAC sejarah komputer
UNIVAC (Universal Automatic Computer) sudah menggunakan pita magnetik sebagai media input dan outputnya. Merupakan komputer komersial pertama yang dipakai oleh Biro Sensus Amerika Serikat untuk digunakan dalam menghitung sensus penduduk dan sebagai komputer pertama yang dibuat untuk tujuan aplikasi bisnis.

IBM 701 dan IBM650

IBM 701 sejarah komputer
IBM 701 dan IBM650 yang sudah merupakan komputer komersial berukuran besar. Sudah menggunakan magnetik drum untuk media penyimpanan luarnya.

Komputer Generasi II

Sejarah komputer generasi kedua mulai populer pada awal tahun 1960-an. Beberapa ciri utama dari generasi ini di antaranya:
  • Sudah menggunakan transistor untuk sirkuitnya. Transistor dikembangkan di Bell Laboratories tahun 1947.
  • Lebih kecil, cepat, dapat diandalkan, dan hemat energi dibanding generasi komputer pertama.
  • Menggunakan bahasa assembly yang terdiri dari singkatan-singkatan untuk menggantikan kode biner
Contoh komputer generasi kedua yang dikembangkan saat itu adalah IBM 1401. Sejak tahun 1965, sebagian besar bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi ini untuk mengolah informasi keuangan.


IBM S/360

IBM S/360 sejarah komputer
IBM S/360 yang dirancang untuk bisnis dan teknik.

GE 600 dan GE 235 

GE 235 sejarah komputer
General Electric mengeluarkan GE 600 dan GE 235.

  • NCR Century

NCR Century sejarah komputer
National Cash Register mengeluarkan NCR seri Century

Komputer Generasi IV 

Sejarah komputer genarasi keempat (1971), beberapa ciri utama dari generasi ini di antaranya:
  • Mulai dikembangkan komputer micro yang menggunakan prosesor dengan general purpose microprocessor yang dikembangkan oleh Intel (Intel 8080)
  • Mulai digunakannya LSI (Large Scale Intergartion) yang merupakan pemadatan beribu-ribu IC (Integrated Circuit) dalam sebuah chip. Kemudian dikembangkan menjadi VLSI (Very Large Scale Integration). 
  • Pada generasi ini hampir sebagian besar komputer telah menggunakan sistem operasi dengan konsep GUI (Grapihical User Interface). Seperti sistem operasi Microsoft Windows buatan Adapun contoh komputer generasi keempat ini di antaranya:
  • Apple II
Apple II sejarah komputer

Apple II yang dikembangkan oleh Steven Jobsdan Steve Wozniak. Gambar di atas komputer Apple II karya Steven Job dan Steve Wozniak.

Turunnya Al maidah: 3 ( Detik-detik terakhir Kehidupan SAW)

Turunnya Al maidah: 3 (Detik-detik terakhir Kehidupan SAW)


Allahumma Sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aalii Muhammad semua selalu tercurah bagi Rasulullah saw.. Diriwayatkan, bahwa setelah turun wahyu Al quran Surat Almaidah ayat 3, menangislah Umar bin Khattab ra. Maka Nabi SAW berkata kepadanya : ” apakah gerangan yang menyebabkan engkau menangis hai Umar ? ” tanya RAsulullah. Umar menjawab : “kita semua sudah berada dalam Agama yang sempurna. Tetapi bila ia sudah sampai kepada titik puncak kesempurnaan, maka diatas itu tidak ada lagi yang lain, kecuali suatu kemunduran:. Nabi menukas: benar engkau!”.

Ayat almaidah 3 diturunkan di padang arafah pada hari jumat sesudah Ashar, yakni di saat nabi berkendaraan di atas untanya. sesudah itu apa-apa yang berkenaan dengan perintah- perintah yang fardhu tidak turun- turun lagi dari langit.
pada mulanya Nabi tidak mampu untuk mendugaduga kemungkinan- kemungkinan yang terselip dalam arti yang di atas sehingga beliau  hanya terengah dan bertelekan di atas untanya saja. Unta pun berhenti terhenyak dan malaikat jibril pun datanglah sambil berkata kepada nabi: “Ya Muhammad! HAri ini telah sempurna urusan agamamu, telah selesai apa yang diperintahkan Tuhanmu dan juga segala apa yang dilarangNya. Dari itu, kumpulkanlah semua sahabatmu, dan beritahukan kepada mereka, bahwa saya tidak akan turun- turun lagi membawa wahyu kepadamu sesudaj hari ini!”.
maka pulanglah Nabi dari Makkah jembali ke MAdinah. dan di sana dikumpulkanlah oleh beliau para sahabatnya dan dibacakanlah ayat ini kepada mereka serta diberitahukannya apa yang dikatakan Jibril padanya itu.
semua sahabat menjadi gembira mendengarnya kecuali Abu Bakar ra, dan para sahabat itu berkata : “Telah sempurnalah agama kita!” Tetapi Abu Bakar Asshidiq ra pulang ke rumahnya sendirian dalam keadaan murung dan sedih. dikuncinya pintu rumahnya dan ia pun sibuk menangis sepanjang malam dan siang. Hal itu didengar oleh para sahabat dan mereka berkumpul bersama-sama untuk mendatangi rumah Abu bakar assidiq ra.
– Sahabat bertanya: ” kenapa kerjamu menangis saja hai Abu bakar di saat orang lain semua bersuka ria, bukankah Tuhan telah menyempurnakan agama kita?”.
– Abu bakar sidiq ra menjawab: “Kamu semua tidak tahu bencana-bencana apakah kelak yang akan terjadi menimpa kita semua. Apakah kamu tidak mengerti bahwa tidak ada sesuatu apabila ia telah sampai kepada titik kesempurnaan, melainkan itu berarti permulaan kemerosotannya. Dalam ayat terbayang perpecahan di kalangan kita nanti, dan nasib HAsan Husein yang akan menjadi anak yatim, serta para isteri NAbi yang menjadi janda.”
MEndengar itu terpekiklah para sahabat dan dalam suasana penuh keharuan mereka menangislah semuanya, dan terdengarlah ratap tangis yang sayu dari rumah Abu bakar sidik itu oleh para tetangga yang lain dan mereka ini datang langsung kepada Nabi Muhammad SAW sendiri sambil menanyakan kepada beliau tentang hakikat kejadian yang sebenarnya.
” YA RAsul Allah, kami tidak tahu keadaan yang menimpa diri para sahabat, kecuali kami hanya mendengar pekik tangis mereka belaka”. Mendengar itu berubahlah wajah RAsulullah dan ia pun bertanya : ” Apakah yang kalian tangiskan?” menjawablah Ali: ” Abu bakar sidik berkata kepada kami: ” Sesungguhnya saya mendengar angin kematian RAsulullah berdesir melalui ayat ini,” dan bukankah daoat dijadikan bukti ayat ini bagi kematian engkau?”.
Nabi menjawab: “Benarlah Abu bakar dalam segala apa yang dikatakannya itu. Telah dekat masa kepergianku dari atara kamu semua, dan telah datang masa perpisahanku dengan kamu semua.”
Penegasan nabi itu adalah isyarat, bahwa benarlah Abu bakar seorang yang paling arif di antara para sahabat Nabi. Dan ketika Abu Bakar mendengar ucapan NAbi itu ia pun berteriak dan lantas jatuh pingsan. Ali menjadi gemetar, para sahabat menajdi gelisah; mereka semua ketakutan dan menangis menjadi-jadi. Begitu juga para malaikat di langit, makhluk-makhluk yang melata di bumi. HEwan- hewan di daratan dan di lautan semuanya turut berkabung berduka cita. KEmudian Nabi bersalam berjabat tangan dengan satu demi satu para sahabat mengucapkan perpisahan dan beliau pun menangislah sambil memberikan amanah nasihat kepada mereka semua.
SEtelah turun ayat Alquran yang terakhir itu NAbi Muhammad SAW menjalani hidupnya 81 hari lagi. Ya, demikianlah setelah ayat itu turun beliau naik ke atas mimbar mengucapkan khutbah sambil menagis, dan hadirin mendengarkannya sambil bercucuran air mata pula. Suatu khutbah yang mendebarkan hati dan menegakkan bulu roma, tetapi di samping itu juga khutbah yang mengungkapkan harapan- harapan dan peringatan- peringatan.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya setelah dekat waktu wafatnya Rasulullah, beliau memerintahkan bilal supaya adzan, memanggil manusia sholat berjamaah. Maka berkumpullah kaum muhajirin dan Anshor ke masjid Rasulullah SAW. Setelah selesai sholat dua rakaat yang ringan kemudian beliau naik ke atas mimbar lalu mengucapkan puji da nsanjung kepada Allah SWT. Dan kemudian beliau membawakan khutbahnya yang sangat berkesan, membuat hati dan mencucurkan air mata. Beliau berkata antara lain:
” Sesungguhnya saya ini adalah Nabimu, pemberi nasihat dan da’i yang menyeru manusia ke jalan Tuhan dengan izinNya. Aku ini bagimu bagaikan saudara yang penyayang dan Bapa yang pengasih. Siapa yang merasa teraniaya olehku diantara kamu semua, hendaklah ia bangkit berdiri sekarang juga untuk melakukan KISAS  kepadaku sebelum ia melakukannya di hari kiamat nanti.”
sekali dua kali beliau mengulangi kata-katanya itu, dan pada ketiga kalinya barulah seorang laki-laki bernama ‘Ukasyah Ibnu Muhsin’, ia berdiri di hadapan Rasulullah sambil berkata: “Ibuku dan ayahku menjadi tebusanmu ya RAsul Allah. Kalau tidaklah karena engkau telah berkali-kali menuntut kami supaya berbuat sesuatu atas dirimu, tidaklah aku berani tampil untuk memperkenankannya. sesuai dengan permintaanmu. Dulu aku pernah bersamamu di medan perang Badar sehingga untaku berdampingan sekali dengan untamu, maka aku pun turun dari atas untaku dan aku menghampiri engkau, lantas aku pun mencium paha engkau. KEmudian Engkau  mengangkat cambuk memukul untamu supaya berjalan cepat, tetapi engkau sebenarnya telah memukul lambung sampingku; saya tidak tahu apakah itu dengan engkau sengaja atau tidak ya Rasul Allah, ataukah barangkali maksudmu dengan itu hendak melecut untamu sendiri?”.
Rasulullah menjawab: ” Maha suci Allah ya ‘Ukasyah, bahwa Rasulullah akan bermaksud memukul engaku dengan sengaja”.
Kemudian Nabi menyuruh Bilal supaya pergi ke rumah Fatimah, supaya Fatimah memberikan kepadaku cambukku”., kata beliau. Bilal segera ke luar masjid dengan tangannya diletakkannya di atas kepalanya keheranan sambil berkata sendirian: “inilah Rasulullah memberikan kesempatan kisas terhadap dirinya!” diketoknya pintu rumah Fatimah yang menyahut dari dalam: ” Siapakah di luar?” “saya datang kepadamu untuk mengambil cambuk Rasulullah” jawab Bilal. ” Apakah yang akan dilakukan ayahku dengan cambuk ini?” tanya fatimah ke Bilal.
” Ya fatimah! ayahmu memberikan kewempatan kepada orang untuk mengambil kisas atas dirinya” Bilal mengaskan.
– ” Siapakah pula gerangan itu yang sampai hati untuk mengisas RAsulullah?” tukas fatimah keheranan.
Bilal pun mengambil cambuk dan membawanya masuk masjid, lalu diberikannya kepada Rasulullah, dan RAsulullah pun menyerahkannya ke tangan Ukasyah.
Tatkala hal itu dilihat Abu bakar sidik dan Umar ra, keduanya berkata kepada ‘Ukasyah: ” Hai Ukasyah! kami sekarang berada di hadapanmu, pukul-kisaslah kami berdua, dan jangan sekali- kali engkau pukul RAsulullah saw!” Rasulullah menyela dengan katanya: ” Duduklah kalian keduanya, Allah telah mengetahui kedudukan kamu berdua!”.
Kemudian berdiri pula Ali bin Abi tholib sambil berkata: “Hai ukasyah! saya ini sekarang masih hidup di hadapan Rasulullah. Aku tidak sampai hati melihat kalau engkau akan mengambil kesempatan kisas memukul Rasulullah. Inilah punggungku, maka kisaslah aku dengan tanganmu dan deralah aku dengan tangan engkau sendiri!” Nabi menukas pula: ” Allah telah tahu kedudukanmu dan niatmu, wahai Ali!”. Kemudian tampil pula kedua kakak beradik, HAsan dan husein. ” Hai Ukasyah! bukankah engkau telah mengetahui, bahwa kami berdua ini adalah cucu kandung RAsulullah, dan kisaslah terhadap diri kami dan itu berarti sama juga dengan mengkisas Rasulullah sendiri!
” Tetapi Rasulullah menegur pula kedua cucunya itu dengan kata beliau: ” Duduklah kalian keduanya, wahai penyejuk mataku!”.
Dan akhirnya Nabi berkata:
“hai Ukasyah! pukullah aku jika engkau berhasrat mengambil kisas!”
''ya Rasul Allah! sewaktu engkau memukul aku dulu, kebetulan aku sedang tidak lekat kain di badanku”, kata ukasyah. Lantas tanpa bicara Rasulullah segera membuka bajunya, maka berteriaklah kaum muslimin yang hadir sambil menangis maka tatkala Ukasyah melihat putih tubuhnya Rasulullah, ia segera mendekat tubuh Nabi dan mencium punggung beliau sepuas-puasnya sambil berkata:
“Tebusanmu Rohku ya RAsul Allah, siapakah yang tega sampai hatinya untuk mengambil kesempatan mengisas engkau ya Rasul Allah? sayasengaja berbuat demikian hanyalah karena berharap agar supaya tubuhku dapat menyentuh tubuh engkau yang mulia, dan agar supaya Allah SWT dengan kehormatan engkau dapat menjagaku dari sentuhan api neraka”.
Akhirnya berkatalah Nabi SAW:
“Ketahuilah wahai para sahabat! Barangsiapa yang ingin melihat penduduk syurga, maka melihatlah kepada pribadi laki-laki ini.”
Lantas bangkit berdirilah kaum muslimin beramai-ramai mencium Ukasyah diantara kedua matanya. dan mereka berkata: ” Berbahagialah engkau yang telah mencapai derajat yang tinggi dan menjadi teman Rasulullah saw di surga kelak!”.
YA Allah! demi kemuliaan dan kebesaran Engkau mudahkan jugalah kami mendapatkan Syafaatnya RAsulullah saw di negeri akhirat yang abadi! amin! (Mau’idzatul Hasanah)

SEBAB TURUNNYA SURAH AL-KAFIRUN



SEBAB TURUNNYA SURAH AL-KAFIRUN

Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
Hai Sahabat Blogger! Apa kabar?? Maaf yach baru bisa nge-posting lagi :)
Kali ini aku mau nge-pos yang ke 18. Mudah-mudahan bermanfaat.

TURUNNYA SURAH AL-KAFIRUN
          Beberapa tokoh kaum kafir (kaum musyrikin) di Mekah seperti Al-Walid bin Al-Mugirah, Aswad bin Abdul Muttalib dan Umayyah bin Khalaf, datang kepada Nabi Muhammad SAW. menawarkan kompromi yang menyangkut pelaksanaan peribadahan. Mereka mengusulkan, agar Nabi Muhammad SAW. dan umat Islam mengikuti
kepercayaan mereka dan mereka pun akan mengikuti agama Islam. Mereka berkata “Wahai Muhammad, bagaimana jika kami menyembah Tuhanmu selama satu tahun dan kamu juga menyembah Tuhan kami selama setahun. Jika agamamu benar, kami mendapat keuntungan, karena kami juga menyembah Tuhanmu, dan jika agama kami yang benar, kamu juga tentu memperoleh keuntungan.” Mendengar usul kaum kafir itu Rasulullah SAW. dengan tegas menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak tergolong orang-orang yang bersikap dan berperilaku syirik atau menyekutukan Allah.”
  Untuk mempertegas penolakan Rasulullah SAW. tersebut, kemudian Allah SWT. menurunkan Surah Al-Kafirun. Setelah Rasulullah SAW. menerima Surah Al-Kafirun ini, lalu Beliau mendatangi tokoh-tokoh kaum kafir (musyrikin) Mekah, yang waktu itu sedang berkumpul di Masjidil Haram. Di hadapan mereka Rasulullah membacakan Surah Al-Kafirun ayat 1-6 dengan mantap dan lantang, sehingga mereka menyadari bahwa usul mereka untuk berkompromi dalam keimanan dan ibadah agama, ditolak oleh Rasulullah SAW. dan umat Islam.
   Itulah artikel yang sempat saya posting.

Kasih atas kunjungannya J

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.